√ Permainan Teka-Teki Silang (Tts) Dalam Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (Ips) Kelas V Semester Ii

Naskah Lomba Inovasi Pembelajaran (Inobel) Tingkat Nasional Tahun 2019

ABSTRAK

I Wayan Ardika, S. Pd. Permainan Teka-teki Silang (TTS) dalam Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) Kelas V Semester II. Karya Tulis Ilmiah. Juni 2019.

Kata kunci: Permainan, TTS, IPS.
           
            TTS merupakan salah satu permainan otak yang dimainkan dengan cara mengisi kotak-kotak kosong (secara mendatar dan menurun) dengan huruf-huruf yang membentuk sebuah kata menurut petunjuk yang diberikan. TTS dirancang dengan memakai aplikasi Microsoft Excel, yang diubahsuaikan dengan Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar yang akan diajarkan. TTS terdiri dari kotak-kotak warna putih dengan latar belakang gelap. Kotak warna putih berfungsi untuk menuliskan balasan dari soal yang ada di bawahnya. Cara mengisi jawabannya yaitu dengan menuliskan balasan pada nomor dan kotak yang sesuai secara mendatar atau menurun, sehingga membentuk rangkaian kata yang sesuai. Permainan TTS IPS sanggup meningkatkan keaktifan dan hasil berguru IPS siswa. Hal ini dibuktikan dari peningkatan rata-rata keaktifan berguru siswa yang meningkat sebesar 33,09 dari pertemuan pertama dan meningkat 4,75 dari pertemuan kedua. Demikian juga rata-rata hasil berguru siswa, yang meningkat sebesar 30,91 dari pertemuan pertama dan meningkat sebesar 9,09 dari pertemuan kedua.



BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang Masalah
         Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) yaitu salah satu mata pelajaran yang diajarkan pada jenjang sekolah dasar (SD). Mata pelajaran IPS mempunyai aneka macam hambatan yang secara pribadi dan tidak pribadi mempengaruhi proses pembelajaran. Adapun duduk perkara yang biasa dihadapi guru dalam pembelajaran IPS, yaitu rendahnya minat dan motivasi siswa dalam pembelajaran, sehingga besar lengan berkuasa terhadap hasil berguru penerima didik.  
       Jika seorang pendidik tidak mempunyai kreativitas dalam mengajar akan membuat penerima didik jenuh, sehingga tujuan pembelajaran tidak tercapai dengan optimal. Selain itu, penerima didik hanya terfokus untuk menghafal konsep dan teori-teori saja, sehingga penerima didik kehilangan kesempatan untuk mempunyai kemampuan kritis dalam menganalisis fenomena-fenomena sosial.
        Agar mata pelajaran IPS diminati oleh penerima didik, maka pembelajaran harus dirancang dengan aneka macam strategi, model, metode, dan media pembelajaran yang tepat. Dengan demikian akan sanggup menggali dan menyebarkan kreativitas penerima didik.
       Kegiatan pembelajaran yang dikembangkan dalam pembelajaran IPS sanggup berupa penyedian media pembelajaran, contohnya Teka-Teki Silang (TTS). Dengan TTS, maka pembelajaran akan menjadi partisipatif, aktif, inovatif, kreatif, dan menyenangkan (PAIKEM), lantaran penerima didik akan berguru sambil bermain. TTS biasanya banyak ditemui pada surat kabar dan menjadi permainan yang cukup diminati masyarakat, tidak terkecuali anak-anak. Permainan TTS sanggup memacu siswa untuk lebih banyak membaca supaya sanggup menjawab pertanyaan-pertanyaan yang ada.

B.     Rancangan Inovasi
     Jenis penemuan yang dirancang yaitu sebuah alat pembelajaran berupa alat permainan pendidikan Teka-teki Silang (TTS) dalam pembelajaran IPS.
        TTS dirancang dengan memakai aplikasi Microsoft Excel, yang diubahsuaikan dengan Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar yang akan diajarkan. TTS terdiri dari kotak-kotak warna putih dengan latar belakang gelap. Kotak warna putih berfungsi untuk menuliskan balasan dari soal yang ada di bawahnya. Cara mengisi jawabannya yaitu dengan menuliskan balasan pada nomor dan kotak yang sesuai secara mendatar atau menurun, sehingga membentuk rangkaian kata yang sesuai.

C.    Tujuan
      Adapun tujuan yang ingin dicapai dari pembuatan penemuan TTS ini yaitu untuk membuat pembelajaran IPS yang partisipatif, aktif, inovatif, kreatif, dan menyenangkan (PAIKEM).

D.    Manfaat
     Adapun manfaat yang akan diperoleh dari penggunaan TTS ini, sanggup diuraikan sebagai berikut:
1)       Bagi Siswa
Penggunaan TTS dalam pembelajaran sanggup membuat siswa aktif, lantaran siswa harus banyak membaca untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan. Sehingga tercipta pembelajaran yang bermakna.
2)      Bagi Guru
      Dengan menerapkan permainan TTS dalam pembelajaran IPS, sanggup menumbuhkan jiwa kreatif dan  inovatif guru, sehingga sanggup menerapkannya pada mata pelajaran yang lain.
3)      Bagi Sekolah
      Dengan diterapkannya permainan TTS dalam pembelajaran IPS, maka permainan ini sanggup dijadikan sebuah media pembelajaran yang sanggup diterapkan di sekolah.


BAB II
KAJIAN TEORI

A.    Pengertian Teka-Teki Silang (TTS)
      Teka-teki silang (TTS) yaitu suatu permainan yang mengharuskan kita untuk mengisi ruang-ruang kosong (berbentuk kotak putih) dengan huruf-huruf yang membentuk sebuah kata berdasarkan petunjuk yang diberikan. Petunjuknya biasa dibagi ke dalam kategori mendatar dan menurun tergantung arah kata-kata yang harus diisi (Wikipedia, 2019).
     Hal ini sejalan dengan Erlina (2011) yang menyatakan bahwa, teka-teki silang merupakan sebuah permainan yang dimainkan dengan cara mengisi ruang-ruang kosong berbentuk kotak dengan huruf-huruf, sehingga membentuk sebuah kata yang sesuai dengan petujuk.
      Dengan demikian teka-teki silang (TTS) merupakan salah satu permainan otak yang dimainkan dengan cara mengisi kotak-kotak kosong (secara mendatar dan menurun) dengan huruf-huruf yang membentuk sebuah kata menurut petunjuk yang diberikan.

B.     Temuan yang Relevan
       TTS merupakan permainan yang umum ditemui pada majalah dan surat kabar. Ardy Widyarso (dalam Nurhadi, 2012) menyatakan bahwa dengan menerapkan permainan TTS dalam pembelajaran sanggup mengontruksi pengetahuannya sendiri (Kontruktivisme). Dengan mengerjakan TTS, siswa sanggup berpikir kritis dan menemukan balasan dengan keterampilan belajarnya (inquiry proses). Proses pembelajaran berlangsung menyenangkan serius, tetapi santai.


BAB III
PEMBAHASAN DAN HASIL

A.    Ide Dasar
   Pembelajaran IPS terkesan membosankan bagi siswa, lantaran siswa harus menghafalkan aneka macam teori. Pembelajaran pun menjadi pasif dan tidak bermakna, sehingga hasil berguru siswa menjadi rendah. Untuk itu, guru harus kreatif dan inovatif dalam merancang pembelajaran, sehingga pembelajaran menjadi PAKEM.
     Salah satu yang sanggup dipakai guru untuk mengaktifkan siswa dalam pembelajaran IPS yaitu dengan memakai permainan TTS. Dengan mengisi TTS siswa sanggup berpikir kritis dan membaca aneka macam sumber untuk mendapat jawabannya. Dengan demikian diperlukan sanggup meningkatkan hasil berguru siswa.

B.     Alat dan Bahan
             Adapun alat dan materi yang dipakai untuk membuat TTS, yaitu:
1)      Buku tulis
2)      Pulpen/ Pensil
3)      Seperangkat Komputer/laptop
4)      Buku Paket IPS

C.    Proses Pembuatan
            Proses pembuatan TTS ini melalui beberapa langkah berikut;
1)      Menentukan Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD) yang akan dibahas.
2)      Menentukan materi yang akan dibahas menurut SK dan KD.
3)      Membuat racangan awal TTS.
4)      Membuat TTS dalam aktivitas Microsoft Excel.
5)      Setelah selesai, TTS di cetak dan siap untuk diaplikasikan dalam pembelajaran.

 D.    Penggunaan dalam Pembelajaran
    TTS sanggup dipalikasikan dalam pembelajaran sebagai pengganti lembar kerja siswa (LKS), yang sanggup dikerjakan secara individu maupun kelompok. Adapun langkah-langkah pembelajarannya, yaitu;
1)      Guru mengelola kelas.
2)      Guru menawarkan apersepsi.
3)      Guru memberikan tujuan dan langkah-langkah pembelajaran.
4)      Siswa dan guru bertanya jawab wacana materi yang dibahas.
5)      Siswa secara berkelompok mengerjakan TTS yang dibagikan guru
6)      Siswa melaporkan hasil kerjanya.
7)      Guru menawarkan refleksi dan penguatan.

E.     Analisis Data/Informasi Hasil Penggunaan dalam Pembelajaran (Peningkatan Proses dan Hasil Belajar Peserta Didik)
1)      Peningkatan Proses Pembelajaran Peserta Didik
      Peningkatan proses pembelajaran penerima didik sanggup dilihat dari hasil observasi pembelajaran IPS yang dilakukan oleh guru. 
     Berdasarkan hasil pengamatan tersebut, pada refleksi awal pembelajaran, sanggup diketahui rata-rata keaktifan siswa gres mencapai 49,09 yang berada pada kategori sangat rendah. Hal ini disebabkan lantaran guru belum menerapkan media dalam pembelajarannya.
    Pada pertemuan kedua, yang merupakan tindakan pertama dalam penerapan perminan TTS, sanggup diketahui rata-rata keaktifan siswa sebesar 77,45 yang berada pada kategori sedang. Dengan demikian, telah terjadi peningkatan rata-rata keaktifan siswa dari pertemuan pertemuan pertama sebesar 28,36.
   Sedangkan pada pertemuan ketiga, yang merupakan tindakan kedua dalam penerapan permainan TTS, sanggup diketahui rata-rata keaktifan siswa sebesar 82,18 yang berada pada kategori tinggi. Rata-rata keaktifan siswa meningkat 33,09 dari pertemuan pertama dan meningkat 4,75 dari pertemuan kedua.

2)      Peningkatan Hasil Belajar  Peserta Didik
      Peningkatan hasil berguru IPS penerima didik sanggup dilihat dari nilai yang diperoleh penerima didik.
     Pada pertemuan pertama atau refleksi awal pembelajaran, sanggup diketahui rata-rata hasil berguru IPS siswa sebesar 50 dengan kategori sangat rendah.
       Kemudian pada pertemuan kedua, yang merupakan penerapan pertama permainan TTS, rata-rata siswa menjadi 71,82 dengan kategori sedang. Dengan demikian rata-rata hasil berguru siswa meningkat sebesar 21,82 dari pertemuan pertama.
       Sedangkan pada pertemuan ketiga, yang merupakan penerapan kedua permainan TTS, rata-rata siswa menjadi 80,91 dengan kategori tinggi. Dengan demikian rata-rata hasil berguru siswa meningkat sebesar 30,91 dari pertemuan pertama dan meningkat sebesar 9,09 dari pertemuan kedua. Peningkatan hasil berguru ini terjadi lantaran guru telah menerapkan permainan TTS dengan baik.


BAB IV
PENUTUP

A.    Simpulan
       Permainan TTS IPS sanggup meningkatkan keaktifan dan hasil berguru IPS siswa. Hal ini dibuktikan dari peningkatan rata-rata keaktifan berguru siswa yang meningkat sebesar 33,09 dari pertemuan pertama dan meningkat 4,75 dari pertemuan kedua. Demikian juga rata-rata hasil berguru siswa, yag meningkat sebesar 30,91 dari pertemuan pertama dan meningkat sebesar 9,09 dari pertemuan kedua.

B.     Rekomendasi
TTS IPS sangat gampang diterpakan dalam pembelajaran, baik secara individu maupun kelompok. Dengan demikian, penulis menyarankan kepada guru sekolah dasar supaya sanggup membuat TTS dalam mata pelajaran yang lain.


DAFTAR PUSTAKA
Erlina. 2011. “Teka-teki Silang sebagai Media Pembelajaran”. Tersedia pada https://erlinna.wordpress.com/2011/05/20/teka-teki-sebagai-media-pembelajaran/ (diakses tanggal 6 Maret 2019).

Nurhadi. 2012. Menciptakan Pembelajaran IPS Efektif dan Menyenangkan. Jakarta: Multi Kreasi Satu Delapan.

Wikipedia, 2019. “Teka-teki Silang”. Tersedia pada http://id.wikipedia.org/wiki/Teka-teki_silang (diakses tanggal 22 Maret 2019).

Lampiran Foto Kegiatan Pembelajaran




0 Response to "√ Permainan Teka-Teki Silang (Tts) Dalam Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (Ips) Kelas V Semester Ii"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel