√ Mancester Miftahul Falah




Banyak orang menganggap pelajaran matematika ialah pelajaran yang sulit dan menjadi momok. Karena itu, tidak mengherankan apabila sering kali nilai matematika ialah nilai terendah yang dijumpai oleh orang renta dalam raport anaknya. Tetapi, gotong royong menguasai pelajaran matematika bukanlah hal yang teramat sulit.

Kesulitan dalam mencar ilmu matematika bukan disebabkan oleh sulitnya materi pelajaran, melainkan lantaran cara pengajaran yang tidak simpel dimengerti atau tidak sesuai dengan huruf cara mencar ilmu si anak. Dengan memakai teknik mencar ilmu yang tepat, maka pelajaran matematika akan menjadi lebih simpel dan menyenangkan untuk dipelajari.

MI NU Miftahul Falah Undaan Tengah dalam meningkatkan prestasi akademik penerima didiknya selalu mengadakan penemuan dan terobosan gres semoga anak tidak monoton dalam mencar ilmu diantaranya ialah melalui kegiatan MANCESTER GROUP (Matematika Anak Cerdas Terampil Group) yang diasuh oleh Ibu Farichatul Yani, S.Pd.I setiap hari jum'at pagi

Beberapa  teknik atau metode mencar ilmu matematika yang menciptakan matematika menjadi simpel untuk dipelajari:



1. Metode Kumon

Kumon ialah metode pengajaran yang dikembangkan pertama kali oleh seorang guru matematika asal Jepang berjulukan Toru Kumon. Level awal untuk setiap anak tidak ditentukan berdasarkan tingkatan kelas atau usia, melainkan mulai dari level yang sanggup ia kerjakan sendiri dengan simpel tanpa ada kesalahan.

Dalam kursus yang biasanya berlangsung seminggu 2 kali ini, anak akan diberi lembar kerja yang harus dikerjakan setiap hari di rumah. Dengan demikian, orang renta pun memegang peranan penting untuk mengawasi cara mencar ilmu anak di rumah.

Tak perlu takut anak akan menemukan soal-soal yang tidak dipahami dalam lembar kerja. Lembar kerjanya sendiri telah didesain sesuai dengan level anak, sehingga ia sanggup memahami sendiri bagaimana menuntaskan soal-soal tersebut. Selain itu, lembar kerja juga disusun secara sistematis, cermat, dan small steps (perbedaan antar topik bahasan tidak terlalu besar) yang sanggup membantu membentuk kemampuan dasar matematika yang baik pada anak, sehingga memungkinkan anak mengerjakan level yang lebih tinggi tanpa kesulitan yang berarti.
Artikel rekomendasi
Cara sempurna mengajar matematika sesuai tipe mencar ilmu anak

2. Metode Gasing

Metode gasing (gampang, asyik, dan menyenangkan) diciptakan oleh Prof. Yohanes Surya, yang dikenal sebagai seorang pakar yang telah membimbing para siswa terbaik Indonesia untuk menjuarai Olimpiade matematika dan sains di tingkat dunia.

Lewat metode ini siapapun juga sanggup mencar ilmu dan mengerti matematika. Dalam metode ini para penerima diminta untuk memahami konsep matematika sebelum mengerjakan soal latihan yang cukup banyak.

Topik yang dipelajari untuk menguasai pelajaran MI (kelas 1-6) adalah:

    Penjumlahan
    Perkalian
    Pengurangan
    Pembagian
    Bilangan negatif
    Aplikasi 1
    Pecahan
    Desimal
    Aplikasi 2
    Geometri (termasuk keliling, luas, skala dan sistem koordinat)
    Tiap hari siswa mencar ilmu 4 jam (lewat kegiatan ekstra kurikuler ataupun lewat kegiatan khusus). Dalam waktu 4-6 bulan siswa akan bisa menguasai materi kelas 1 hingga kelas 6.

Yang membedakan pembelajaran ini dengan pembelajaran matematika yang lain adalah:

    Cara siswa mencar ilmu penjumlahan yang jadinya dibawah 20.  Banyak siswa kesulitan menjumlahkan 8 + 9 = , 6 + 7 =, dsb
    Penjumlahan dengan cara mencongak, baik penjumlahan 2 digit, 3 digit ataupun berapa digit pun
    Cara menghafal perkalian 1 hingga 10
    Perkalian dengan cara mencongak untuk 2 digit x 1 digit, 2 digit x 2 digit
    Pembagian dan pengurangan dengan cara mencongak
    Pemanfaatan bilangan dengan negatif dalam banyak sekali aplikasi penjumlahan, perkalian, pembagian dan pengurangan.
    Pecahan dan desimal dengan cara mencongak.

 3. Metode Jarimatika

     Metode jarimatika di MI NU Miftahul falah Undaan Tengah bekerja sama dengan pihak ketiga dari Jarimatika kecamatan Jati.

     Jarimatika (singkatan dari jari dan aritmatika) ialah metode berhitung dengan memakai jari tangan.  Metode ini dikembangkan  oleh Septi Peni Wulandani sekitar tahun 2004. Meski hanya memakai jari tangan, tapi dengan metode jarimatika bisa melaksanakan operasi bilangan KaBaTaKu (Kali Bagi Tambah Kurang) hingga dengan ribuan.

     Jarimatika ialah sebuah cara sederhana dan menyenangkan mengajarkan berhitung dasar kepada belum dewasa berdasarkan kaidah : Dimulai dengan memahamkan secara benar terlebih dahulu perihal konsep bilangan, lambang bilangan, dan operasi hitung dasar, kemudian mengajarkan cara berhitung dengan jari-jari tangan.Prosesnya diawali, dilakukan dan diakhiri dengan gembira.

     Metode ini sangat simpel diterima anak. Mempelajarinya pun sangat mengasyikkan, lantaran jarimatika tidak membebani memori otak dan “alat”nya selalu tersedia bahkan ketika ujian lantaran alatnya ialah jari tangan kita sendiri. Sebuah cara sederhana dan menyenangkan mengajarkan berhitung dasar kepada belum dewasa berdasarkan kaidah-kaidah berikut :

• Dimulai dengan memahami konsep bilangan, lambang  bilangan dan  operasi hitung dasar
• Barulah kemudian mengajarkan cara berhitung dengan jari-jari tangan.
• Prosesnya diawali, dilakukan dan diakhiri dengan gembira.


0 Response to "√ Mancester Miftahul Falah"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel