√ Gembira Menjadi Orang Pati 1

Kabupaten Pati selain populer dengan Bandeng Prestonya, juga sebagai salah satu dari dua kabupaten penghasil buah Manggis terbesar di Jawa Tengah selain Cilacap. 
Beberapa hal yang bisa menciptakan Bangga menjadi Orang Pati  antara lain dari segi industri :
Sentra Buah Jambu monyet, di Desa Margorejo Sentra Buah Kelapa kopyor Genjah (kelapa yang dagingnya terpisah dengan tempurung) di Jawa Tengah
 Sentra Buah Manggis, di Desa Gunungsari Kerajinan Kuningan, di Desa Juwana 
Usaha Susu Sapi, di Desa Sukoharjo 
 Industri Garam, di Kecamatan Batangan 
Industri Gula, di Desa Trangkil
 Industri criping singkong aneka rasa(banyuurip)
 Centra Pengodol Kapuk Randu, di Desa Karaban, Kecamatan Gabus (produk kasur, bantal, guling dll).
 Sentra padi dan kacang hijau , di Desa Jambean Kidul, Margorejo Pati.
 Perkebunan Kopi , di Desa Jolong, Gembong, Pati 
 Industri Tepung Tapioka, di Desa Ngemplak, Margoyoso 
 Industri Kain Batik Bakaran, di Desa Bakaran, Juwana
 Industri Batu Bata, di Desa Trangkil 
 Industri Terasi Udang Rebon, di Desa Juwana 
Segi lain yang bisa menciptakan Bangga menjadi orang  Pati juga mempunyai daya tarik wisata yang bisa menyedot kocek-kocek para pelancong. Namun, Kabupaten Pati tidak mengandalkan objek wisata alam ataupun objek wisata buatan, melainkan wisata religi yang menjadi andalannya. Hal ini tampak dari statistik jumlah pengunjung per tahun di kabupaten ini. Tentu, hal ini terkait kepercayaan sosial, perekonomian, dan pendidikan. Masyarakat Pati dan sekitarnya lebih suka berkunjung ke makan yang mempunyai nilai religius yang tinggi dibanding dengan wisata alam yang menguak sejuta keindahan alam di tempat ini. Selain itu, tugas pemerintah dalam mengelola wisata alam dan wisata buatan juga menjadi salah satu variabel mengapa objek wisata religi menjadi sentra perhatian di banding wisata lainnya. Berikut beberapa objek wisata religi di Kabupaten Pati.  
1. Makam Saridin (Syeh Jangkung) 
Syeh Jangkung konon merupakan murid dari salah satu walisongo yaitu Sunan Kalijaga. Beliau menjalankan fungsi dakwah sampai ke luar daerah, mencapai ujung pulau Jawa, bahkan sampai Sumatera. Di makam ini, juga terdapat makam lain yakni makam Prayoguna dan Bakirah serta makam istri-istri Saridin yaitu RA Retno Jinoli dan RA Pandan Arum. Hari-hari biasa khususnya hari Jumat, makam ini bisa menarik wisatawan dari banyak sekali tempat yakni dari Jawa Tengah, Jawa Timur, Jawa barat, bahkan Sumatera, Singapura, dan Malaysia. Ada sebuah tradisi tahunan yakni upacara Khol yang dilaksanakan pada 14 – 15 bulan Rajab dalam rangka Upacara Ganti Selambu. Makam ini berada di tempat Kayen, sekitar 17 KM dari sentra kota ke arah selatan. 
2. Makam Mbah Ahmad Mutamakkin 
Mbah Ahmad Mutamakkin yaitu seorang Waliyullah yang dipuja oleh penduduk Pati. Wisata religi satu ini bertempat di Desa Kajen, Kecamatan Margoyoso. Wisata ini tak pernah sepi dari kunjungan para penziarah yang tiba muai dari pelosok Kabupaten Pati sampai luar tempat bahkan luar pulau, khususnya malam Jum’at. Makam ini berada di tengah komunitas santri dengan puluhan pondok pesantren dan mengakibatkan wisata ini mempunyai nuansa religi yang cukup kuat. 
3. Makam Mbah Tabek Merto 
Makam ini terletak di Dukuh Domasan, Desa Prawoto Kecamatan Sukolilo. Makam ini diperkirakan telah ada semenjak kurun ke XVI pada masa awal penyebaran agama Islam di Indonesia. Ditinjau dari bentuk makam, bentuk nisan dan letak pemakaman, maka makam kuno ini sanggup disejajarkan dengan usia makam yang ada di Demak pada masa Kerajaan islam di Demak. Berdasarkan namanya, Tabek berasal dari bahasa Arab dari kata tabi’a yang berarti yang mengikuti atau pengikut. Yang dimaksud pengikut di sini yaitu pengikut para penyebar agama islam pada masa itu, yaitu para wali atau wali songo. Kompleks pemakaman kuno dikala ini banyak dikunjungi orang alasannya yaitu diyakini mempunyai relasi dengan para wali. (dikutip dari Wikipedia)
  4. Sendang Tirta Marta Sani 
Terletak di Desa Tamansari Kecamatan Tlogowungu sejauh lebih kurang 4 Km dari Kota Pati. Sendang Seni yaitu sumber air dimana Sunan Kalijogo akan mengambil air wudlu tiba-tiba disisani oleh pengawalnya sehingga disabda oleh dia menjadi seekor bulus. Di komplek obyek ini terdapat Makam Adipati Pragola beserta pengawalnya dan masih dianggap keramat oleh masyarakat sekitarnya. Setiap tahun tepatnya bulan Maulud selalu diadakan prosesi oleh Yayasan Handodento. Di tempat ini, terdapat paseban yang merupakan tempat untuk mengheningkan diri mohon kepada Sang Pencipta, padusan yang merupakan tempat mandi yang airnya diambil dari Sendangsani yang sementara dipercayai membawa berkah. Itulah tadi beberapa wisata religi yang berada di Kabupaten Pati yang merupakan wisata andalan kabupaten ini. Masih banyak lagi tempat-tempat religius yang berada di tempat ini.
 Demikian hal - hal yang menciptakan Bangga menjadi orang  Pati
 Dikutip dari beberapa sumber

0 Response to "√ Gembira Menjadi Orang Pati 1"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel