√ Ajak Pergi , Nasehati Dan Ajari
Assalamualaikum saudaraku, selamat pagi semua, semoga sehat selalu, yang gres sakit saya do’akan semoga cepat diberi kesembuhan, Amin
Menyelami dunia psikologi anak memang asyik dan menantang, tak jarang orang yang kesehariannya bergelut dengan belum dewasa , entah itu orang tua, guru Playgoup, PAUD, RA/TK,SD/MI dan seterusnya seakan tampak lebih muda dibanding dengan sahabat seusianya yang berprofesi lain.Coba aja cek waktu sahabatku reuni-an sahabat SMU, atau sahabat kuliah bila yang kuliah he he…! Entah alasannya yaitu aura kekanak-kanakan dari belum dewasa itu sendiri memancar kepada gurunya atau memang seorang guru dituntut selalu ceria dihadapan anak-anak? Meski tidak sedikit duduk kasus yang melanda, baik dari keluarga,saku dan dompet yang tak ada lagi uangnya, atau bahkan sekedar bensin kendaraan yang menipis tapi ga pegang uang ? Anda lebih tahu he he he
Dalam rutinitas sehari-hari, sebagai orang renta yang memiliki kewajiban mencari nafkah, pergi pagi pulang petang, ibu juga ada yang bekerja untuk membantu perekonomian keluarga, sehingga mau tak mau anak terpaksa dititipkan kepada pengasuh atau sekolah fullday scholl dengan banyak sekali alasan. Its oke, itu langkah yang bijak. Namun ada sesuatu yang kurang di sini, yaitu kebersamaan keluarga. Kualitas waktu (Quality time) kebersamaan yang terkurangi ini berjalan dari hari menjadi minggu, ahad jadi bulan, itu perlu diganti dengan mengajak belum dewasa pergi jalan-jalan.
Baca Juga Artikel lainnya :
Kegiatan jalan-jalan di sini tidak mengharuskan ke kawasan yang jauh dengan biaya yang mahal, tidak begitu. Dalam hal ini, yang penting anak dikenalkan dunia luar, sembari dalam perjalanan, ketika melintasi rambu-rambu kemudian lintas, kita terangkan warna lampunya ada berapa? Masing-masing makna symbol warna lampu tersebut, dan apa fungsi adanya lampu kemudian lintas dan seterusnya.
Dalam dunia pendidikan sekolah, sering kali saya dan mungkin sahabatku semuanya, mengajak kepada belum dewasa dalam sepekan atau dua pekan sekali, ketika jam pelajaran penjasorkes, untuk keluar jalan kaki atau bersepeda, sekedar menikmati pemandangan sawah di desa.
Dalam perjalanan ini, mereka melihat pemandangan pagi di depan mata. Gunung dengan segala keindahannya yang tampak dari jauh,langit dengan awan tipis-tipisnya yang elok, acara para petani di sawah dalam rangka bekerja mencari nafkah semua itu yaitu pembelajaran eksklusif secara tematik bagi mereka. So…mereka lebih refresh , tidak boring dan garing dijejali pelajaran teoritis di ruang kelas terus.
Anak punya hak untuk berteman dengan orang-orang sampaumur semoga sanggup berguru dari orang-orang sampaumur untuk mematangkan jiwanya,menyerapkan ke dalam akalnya beberapa ilmu, pesan yang tersirat dan pengalaman orang dewasa.Untuk itu, yuk ajak belum dewasa kita jalan-jalan, ajari mereka wacana kehidupan,supply mereka ilmu olah pikir dan pengalaman yang lebih luas, semoga mereka menerapkan sekaligus, ilmu perngetahuan berbasis pengalaman. Semoga menginspirasi
Terima kasih telah membaca artikel ini, Semoga bermanfaat.
Jangan lupa baca artikel : PORSADIN Kudus 2019 Untuk melihat lebih jauh wacana semua postingan blog ini,, silakan kunjungi [ Daftar Isi ]
Semoga bermanfaat dan jangan lupa klik tombol like dan Share Terima Kasih
ini hasil copi paste tanpa ijin dari blog www.kabarmadrasah.com
ReplyDelete